Ada
dua alasan yang dipakai dasar oleh orang-orang yang menyelenggarakan
Natal, sebagai cara untuk menghormati Yesus Kristus, meskipun mereka
mengetahui bahwa perayaan itu warisan kepercayaan Paganisme:
1.
Banyak yang mengajukan alasan: “Walaupun kita tidak mengetahui secara
tepat hari kelahiran Yesus, apa salahnya kita memilih hari untuk
merayakan ulang tahunnya.”
Kami akan menjawab dengan pasti “Tidak bisa”. Sebab dalam Catholic Encyclopedia (Eksiklopedi Katolik) telah dijelaskan:
“Sinners
alone, not saints, celebrate their birthday = Hanya orang kafir, bukan
orang-orang suci, yang merayakan hari ulang tahun mereka.”
Perayaan ulang tahun bukan berasal dari agama Kristen, melainkan dari ajaran agama kafir.
2.
Ada pula yang beralasan: “Walaupun Natal itu kebiasaan orang-orang
kafir (pagan) yang menyembah dewa matahari, tetapi kita tidak menyembah
dewa tersebut, melainkan untuk menghormati Yesus Kristus.”
Tetapi sudahkah kita mendengarkan jawaban Tuhan melalui firmannya yang berbunyi sebagai berikut:
“Maka
hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka,
setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau
menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: “Bagaimana
bangsa-bangsa ini beribadah kepada tuhan mereka? Aku pun mau berlaku
begitu.” Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhanmu. Sebab
segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenciNya, itulah
yang dilakukan mereka bagi tuhan mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan
anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi tuhan mereka.”
(Ulangan 12:30-31)
Tuhan
berfirman dengan jelas dalam kitab suciNya, bahwa Dia tidak mau
menerima dalam bentuk penyembahan yang menyerupai atau meniru cara
penyembahan orang-orang kafir kepada tuhannya. Cara penyembahan seperti
itu sangat menjijikkan bagi Tuhan. BagiNya, pemujaan yang demikian itu
tidak layak untukNya, melainkan hanya pantas untuk memuja berhala.
Sebagaimana yang sering kita dengar, Tuhan melarang kita menyembahNya
hanya dengan “menurut kata hati kita sendiri.” Yesus telah bersabda:
“Allah
itu Roh, dan barang siapa yang menyembah Dia, harus menyembahNya dalam
roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.”
(Yohanes 4:24)
Dan
apa yang dimaksud dengan kebenaran itu? Firman Tuhan atau Kitab suci
Bibel itulah kebenaran. Sebagainya sabda Yesus yang berbunyi sebagai
berikut:
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; FirmanMu adalah kebenaran.” (Yohanes 17:17)
Di
Dalam Bibel sendiri, secara jelas Tuhan berfirman bahwa Dia tidak mau
menerima penyembahan kepadaNya, dengan meniru cara penyembahan para
penyembah berhala. Begitu pula cara yang dipakai untuk mengagungkan dan
memuliakan Yesus Kristus.
Ingatlah sekali lagi, peringatan Yesus yang berbunyi:
“Percuma mereka beribadah kepadaku, sedangkan ajaran yang mereja ajarkan ialah perintah manusia.”
Natal
atau Christmas adalah tradisi dan ajaran manusia, sedangkan ajaran
Tuhan telah melarangnya. Selanjutnya Yesus bersabda lagi:
“Sungguh kamu telah menolak ajaran Tuhan, tetapi kamu mengikuti ajaran tradisimu sendiri.”
Alangkah
tepat firman-firman Tuhan yang dilontarkan kepada berjuta-juta orang
yang melakukan Natal itu. Mereka mengabaikan ajaran Tuhan. Tuhan
melarang pemujaan yang meniru adat kaum kafir penyembah berhala, tetapi
dengan senang hati kita melanggarnya. Tuhan berfirman:
“Janganlah kamu berbuat demikian terhadap Tuhanmu.”
Ternyata
hampir semua orang menganggap ringan larangan itu. Atau karena tidak
memiliki dasar agama yang kuat, akhirnya mereka mengikuti tradisi
kebanyakan orang-orang untuk merayakan Natal.
Jangan
salah! Tuhan membiarkan anda untuk berbuat semaunya dan tidak mengikuti
petunjukNya. Tuhan membiarkan kita tenggelam dalam keramaian dan
mengikuti tradisi orang-orang. Bahkan Dia akan membiarkan kita
berlumuran dosa. Tetapi, Tuhan juga telah memerintahkan kita tentang
datangnya hari perhitungan atau pembalasan. Jika kamu menanam, niscaya
kamu akan memetik hasilnya. Yesus adalah firman Tuhan yang hidup,
sedangkan Bibel adalah firman Tuhan yang tertulis. Dan kita akan diadili
sesuai dengan ketetapan yang telah digariskan dalam firman tersebut.
Kita pun tidak bisa mengelak dan mengabaikannya.


0 komentar:
Posting Komentar